Citraksa
Citraksa adalah seorang tokoh dari wiracarita Mahabharata yang berada di pihak Kurawa. Citraksa adalah adik Duryudana dan mempunyai saudara kembar, yaitu Citraksi. Sering dikisahkan dalam cerita pedalangan, Citraksa dan Citraksi mempunyai sifat dan karakter yang sama, seperti gagap dalam berbicara sehingga sering menjadi bahan ejekan bagi Patih Sengkuni, serta tindakannya yang dinilai grusa-grusu. Dalam peperangan di luar Bharatayuddha, Citraksa dan Citraksi sering menjadi bulan-bulanan anak-anak Pandawa seperti Antareja, Antasena, Gatotkaca, Abimanyu dan lain-lain.
(Artikel ini diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Citraksa).
Raden Citraksa putra Prabu Destarastra di Hastinapura, seorang Kurawa, saudara Sri Duryudana. Citraksa berbicara gagap, beradat congkak. la seorang Kurawa yang. terpilih. Dalam perang Baratayudha Citraksa tewas oleh Arjuna pada waktu Arjuna mengamuk dalam perang itu, sesudah Angkawijaya meninggal.
BENTUK WAYANG
Citraksa bermata kedondongan, hidung menganggul (Jawa: njengat). Rambut terurai bentuk gimbal (bergumpal-gumpal). Berjamang dengan garuda membelakang, bergelang, berpontoh, dan berkeroncong. Berkain batik parang rusak barong, dan bercelana cindai.
Cat muka berwarna hijau tanda seorang penakut. Dalam cerita Ki Dalang ia berbicara gagap namun selalu menyombongkan diri dengan congkak bahwa ia seorang Pangeran, dan sering memaki dalam berkata-kata. (Artikel ini diambil dari http://wayangku.wordpress.com/2008/10/21/raden-citraksa/).
No comments:
Post a Comment