Patung ini dibuat pada tahun 1992, ketika mata kuliah Patung 2. Tugas pada mata kuliah tersebut adalah membuat patung potret diri secara langsung. Secara langsung maksudnya adalah membuat objek patung dengan meniru langsung tanpa harus melalui perantara misalnya seperti dengan media foto terlebih dahulu. Pencipta yang dijadikan objek dalam proses pembuatannya harus membawa kaca atau cermin yang ditaruh sebelah kiri, kanan, belakang dan depan. Kemudian dalam proses berikutnya patung dibuat melalui bahan tanah liat terlebih dahulu yang dibentuk sesuai dengan yang dilihat dari pandangan cermin. Setelah patung tanah liat dapat diselesaikan, kemudian patung tadi diberi semacam pelumas pada permukaannya. Langkah berikutnya menutupi tanah liat dengan gips yang diaduk merata dengan air, yang sebelumnya model telah dibatasi dengan semacam seng atau sejenisnya, untuk membagi bagian depan dan belakangnya. Gips berfungsi sebagai alat untuk mencetak patung. Setelah gips mengering, kita buka gips tersebut sesuai batasan yang dari seng tadi yang membagi bagian depan dengan bagian belakang. Tanah liat kita ambil dan kita pisahkan dengan gips, sampai betul-betul bersih. Gips yang dipisahkan kemudian disatukan dan diikat, sehingga bagian tengahnya terdapat rongga yang berfungsi sebagai cetakannya. Rongga tersebut kemudian diisi dengan semen putih, bagian tengah kita isi dengan besi yang ukurannya lebih pendek dibandingkan dengan tinggi patungnya. Besi berfungsi sebagai penguat patung supaya tidak mudah roboh atau hancur. Langkah berikutnya, kita buka cetakan gips tersebut dipisahkan dengan bentuk cor-coran objek tadi. Langkah ini dilakukan setelah cor-coran tadi sudah mengering. Patung yang sudah lepas dari cetakannya dibersihkan dan dihaluskan permukaannya supaya kelihatan hasilnya lebih maksimal. Untuk lebih memperindah bentuk patung, permukaannya bisa diberi pelapis supaya kelihatan lebih halus dan tidak mudah terkelupas.
No comments:
Post a Comment